BerbahagilahMereka Yang Tidak Melihat Namun Percaya. 21 Apr 2019. 0 Komentar Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya. ~Yohanes 20 : 29. Tulis Komentar Penulis. HPK Foundation. Mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Arsip. July 2022 June 2022 May 2022 April 2022
RenunganHarian #RenungaKatolik #ImanKatolik #SantoThomasRasul #SikapIman #Percaya #Kurangpercaya #Bukti #KehadiranTuhan #Roh #Tidakmelihatnamunpercaya #Romo
BacaanAlkitab. 13 Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. 14 Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal
DanBapa-Nya itu Allah Yang Mahakuasa. Camkan perkataan Yesus kepada Tomas pada akhir peristiwa itu (Yoh 20:29), "Karena engkau melihat aku maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya.". Kata-kata itu ditujukan kepada Tomas, tapi kami semua yang di ada di situ mendengarnya.
. 1 Petrus 18-9Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu. Karena berbeda jaman dan berbeda tempat, kita tidak melihat Yesus secara fisik. Sekalipun demikian, kita bersyukur karena kita percaya dan mengasihi Dia. Inilah iman yang sungguh kuat di dalam kehidupan orang percaya yang telah ditebus Kristus dengan darah-Nya. Yohanes 2028-29Tomas menjawab Dia “Ya Tuhanku dan Allahku!”Kata Yesus kepadanya “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” Sahabat…Mari kita semakin mengasihi Tuhan. Tetap percaya kepada Dia. Kiranya iman kita tetap segar dan bertumbuh, sebab tujuan akhir iman kita adalah keselamatan jiwa, dimana keselamatan jiwa kita itu hanya dapat terjadi melalui iman di dalam Yesus Kristus yang kita percaya meski secara fisik kita tidak pernah melihat Dia. Selamat beraktifitas. Tuhan menyertai dan memberkati kita senantiasa. Salam dan doa,Alamta Singarimbun-Bandung Alamta Singarimbun adalah seorang Doktor dari Universitas Kyushu ini bekerja sebagai Dosen di Departemen Fisika ITB sejak tahun 1987 dan juga Dosen Agama & Etika Kristen Protestan di ITB sejak tahún 2011. Tahun 2013 ditahbiskan sebagai Pendeta Kampus Campus Chappel di Gereja Anglikan Indonesia. Baca selengkapnya Photo by Wim van t Einde on Unsplash Comments comments
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Berbahagialah Yang Tidak melihat, Namun 20 27 – 30. Kemudian Ia berkata kepada Thomas “ Taruhlah jarimu disini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan kedalam lubang-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah “ Kemudian Thomas menjawab “ Ya Tuhanku dan Allahku “Kata Yesus kepadanya “ karena engkau telah melihat aku, maka engkau percaya. “ Berbahagianlah mereka yang tidak melihat, namun percaya “Awal cerita adalah salah satu murid Yesus Thomas, saat memperoleh berita dari teman-temannya murid-murid Yesus lainnya , ia tidak percaya, jika belum melihat dan mecucukan jarinya ditangan bekas luka paku Yesus. Karena ketidak percayaannya, maka Yesus menampakan diri kembali kesekian kalinya, dan langsung berucap pada Thomas seperti ayat begitu ditantang oleh Yesus sambil menunjukan bekas luka ditangannya untuk memenuhi permintaannya, namun Thomas begitu melihat langsung berucap “ Ya Tuhan-Ku dan Allahku “.Ayat 30, jawab Yesus “ Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya “ Mengapa Yesus mengajarkan / mengulangi ajaran terakhir ini sebelum dia naik ke-sorga ? Yang sesungguhnya sudah pernah diajarkan saat-saat sebelum kematian-Nya tentang “ Percaya kepada-Nya “Sesungguhnya disinilah perasaan Kristus Yesus sebagai manusia, betapa ia bisa merasakan jika Ia kembali ke sorga, tentu terjadi kegoncangan hati murid-muridnya. Maka dikatakan “ Janganlah gelisah hatimu, percayalah kepada Allahmu percayalah juga kepada-Ku “ Untuk meyakinkan mereka bahwa janjinya tidak pernah luput. Janganlah bimbang karena akan diturunkan Roh Kudus dan tinggal dalam hati orang ini pernah terjadi saat Musa naik kegunung Sinai, bangsa Israel merasakan kehilangan pemimpin, sehingga akhirnya Harun juga terpengaruh dan mau menuruti kemauan bangsa Israel membangun lembu mas, sabagai pengganti Musa, Perasaan hati takut kehilangan 14, menjelaskan bahwa Yesus ada tugas lebih penting, yaitu Ia pergi akan menyediakan tempat untuk orang percaya, itulah janji yang jauh lebih penting dari segalanya. Maka dijanjikan kembali Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya, supaya mereka lebih dikuatkan, khususnya mereka orang percaya yang masih hidup dalam dengan kebangkitan-Nya, iman percaya kita tidak lagi goyang, karena kuasa maut sudah ditaklukan oleh-Nya. Apa lagi yang lebih penting selain persiapan tempat yang kekal di sorga bagi orang percaya ? karena kehidupan daging hanyalah sementara, Jika kita sehat 70 tahun, mungkin 80 tahun. Yang jelas sesudah itu kita akan dikumpulkan ditampat yang mulia, tiada air mata, tiada kesedihan. Itulah harapan yang kebangkitan-Nya akan membawa berkat bagi semua orang percaya. Keragu-raguan dikuatkan kembali. Lihat Filsafat Selengkapnya
Anda bisa menjadi kolumnis ! Kriteria salah satu akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini MENURUT Kamus Besar Bahasa Indonesia istilah ateisme merupakan kata benda bermakna paham yang tidak mengakui adanya Tuhan. Dari pemaknaan semantikal itu dapat ditafsirkan bahwa pada hakikatnya ateisme merupakan sebuah paham. Paham Akibat merupakan sebuah paham maka ateisme rawan menimbulkan salah paham. Menarik bahwa KBBI tidak menggunakan kata percaya tetapi mengakui yang berakar pada kata aku maka jelas sangat amat subjektif, istilah ateisme terkait kepada bukan objektivitas namun subjektivitas. Berarti tidak ada ateisme objektif berlaku bagi semua orang. Maka ateisme si A beda dengan ateisme si B, beda dengan ateisme si C, terus berkelanjutan sampai si Z, lalu si AA beda dari si AB, beda dari si AC sampai AZ, dan selanjutnya secara tak terhingga sebab tak kenal batas maksimal alias infinitas. Kata kerja mengakui juga tidak sama dengan kata kerja mempercayai akibat atau maka insan yang di bibir tidak mengakui Tuhan belum tentu di lubuk sanubari tidak percaya Tuhan sebaliknya. Percaya menurut KBBI merupakan kata kerja, sementara saya menganggap percaya juga sebagai, maaf jika saya keliru, kata sifat sebelum dikatabendakan dengan awalan ke dan akhir an. Yahya 2026-29 Di dalam Alkitab Nasrani, istilah percaya tersurat dan tersirat pada Yahya 20 26-29 yang berkisah tentang Tomas sebagai berikut Tomas, salah satu dari kedua belas pengikut Yesus yang juga dipanggil Didimus, tidak bersama mereka ketika Yesus menampakkan diri di tengah-tengah mereka. Maka, para pengikut lainnya berkata kepada Tomas, “Kami telah melihat Junjungan!” Tetapi, ia berkata kepada mereka, “Jika aku belum melihat bekas paku pada tangan-Nya serta mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu, dan mencucukkan tanganku ke lambung-Nya, aku tidak akan percaya.”
RENUNGAN HARIAN KRISTEN TERBARU, SELASA 12 MEI 2020 502. BERBAHAGIALAH MEREKA YANG PERCAYA, MESKI TIDAK MELIHAT Oleh E. Gunawi Sp. FIRMAN TUHAN Ayat Nas Kitab Injil Yohanes 2027-29. Shalom. Haleluya! Pada hari yang sangat indah dan berbahagia ini, kita berjumpa kembali dengan Renungan Harian Kristen Terbaru yang dipublikasikan oleh Topik yang kita tampilkan adalah BERBAHAGIALAH MEREKA YANG PERCAYA, MESKI TIDAK MELIHAT. Ayat nas Firman Tuhan yang menjadi dasar renungan kita diangkat dari ayat nas Kitab Injil Yohanes 2027-29. Dalam pembahasan, kita akan mengangkat ayat-ayat Firman Tuhan yang relevan. Pengantar Tomas adalah salah satu murid dari dua belas murid Tuhan Yesus yang tidak berkumpul dan tidak melihat kehadiran-Nya di rumah itu setelah hari kedelapan kebangkitan-Nya. Meski sepuluh murid Tuhan menyatakan bahwa Tuhan Yesus sudah bangkit, namun Tomas tidak percaya. Tomas tidak percaya bahwa Dia sudah bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga. Dia akan percaya, kalau ia melihat bekas paku pada tangan-Nya dan mencucukkan jarinya ke dalam bekas paku dan mencucukkan tangannya ke dalam lambung-Nya. Dia sekali-kali tidak akan percaya, jika dirinya belum membuktikan dengan matanya dan jari tangannya sendiri. Namun, sejak dari mulanya Tuhan Yesus yang maha tahu sudah mengetahui maksud Tomas. Karenanya, Tuhan Yesus memenuhi keinginan Tomas sebagaimana dicatat dalam Kitab Injil Yohanes 2027-29. Ayat-ayat tersebut mengingatkan kita mengenai perintah Tuhan kepada Tomas agar percaya. Tuhan menyatakan empat hal kepada Tomas Pertama, taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku; Kedua, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku; Ketiga, jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah; dan keempat, berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya. Pertama, taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku Jika bukan Tuhan, siapa lagi yang berkuasa menunjukkan tubuh badaniah-Nya dengan tangan yang berlubang karena bekas dipaku di kayu salib? Kalau bukan Tuhan, kemudian, siapa gerangan yang dapat mengunjungi para murid-Nya di rumah itu? Karena itu, Tuhan Yesus lalu berkata kepada Tomas, salah satu murid-Nya, yang meminta bukti bahwa Dia sudah bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga. Pada hari yang kedelapan setelah kebangkitan-Nya, Tuhan Yesus mengunjungi para murid-Nya di rumah yang sama. Lalu, Dia berkata kepada Tomas, beginilah bunyi Firman-Nya yang tercantum dalam Kitab Injil Yohanes 2027 “Kemudian Ia berkata kepada Tomas “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ….” Dalam perkataan lain, secara tersirat Tuhan Yesus dengan sabar menyatakan kepada Tomas Sentuhkanlah jarimu pada bekas luka paku di telapak tangan-Ku. Jangan kamu ragu-ragu! Jangan pula engkau bimbang! Lalu, cucukkanlah jari tanganmu pada bekas lubang paku di kayu salib di tanganku. Kemudian, lihatlah dengan baik! Perhatikanlah! Bekas lubang paku pada kedua telapak tangan-Ku. Nyatakanlah! Buktikanlah! Kemudian percayalah! Bahwa kesaksian yang diperkatakan oleh banyak orang adalah kenyataan. Bahwa segala kesaksian yang diperbincangkan orang-orang di Yerusalem adalah kebenaran sejati! Kedua, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku Kemudian daripada itu, marilah kita simak dan kita perhatikan lanjutan ayat Firman Tuhan dalam ayat yang sama seperti ditulis dalam Kitab Injil Yohanes 2027. Beginilah bunyi Firman Tuhan kepada kita “…, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku ….” Sungguh! Sejak dari semula, Tuhan Yesus sudah tahu tentang jeinginab Tomas. Ia sudah mengetahuinya. Karena itu, secara implisit, Dia menyatakan kepada Tomas, murid-Nya yang tidak percaya itu, untuk mengulurkan tangannya dan mencucukkan jarinya ke bekas luka tombak pada lambung-Nya. Lihatlah dengan cermat bekas luka tombak pada lambung-Ku! Lihatlah dengan saksama! Rabalah sepuas hatimu! Perhatikanlah! Janganlah engkau bimbang! Jangan pula engkau gamang! Semuanya adalah kebenaran. Dan tidak ada yang perlu engkau ragukan. Ketiga, jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah Oleh sebab itu, masih dalam ayat yang sama, Tuhan Yesus berkata kepada Tomas seperti tercatat dalam Kitab Injil Yohanes 2027 “… dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.” Benar! Secara tersurat dan tersirat, Tuhan Yesus Kristus mengingatkan Tomas Janganlah engkau tidak percaya lagi! Janganlah engkau ragu-ragu! Janganlah imanmu goyah! Percayalah! Imanilah! Teguhkanlah imanmu! Kuatkanlah keyakinanmu! Amatilah dengan cermat! Aku yang berdiri di hadapanmu ini adalah Yesus Kristus, Tuhanmu. Percayalah! Bahwa Allah Bapa-Ku sudah membangkitkan Aku dari antara orang mati. Keempat, berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya Melihat dan mendengar perkataan Tuhan Yesus yang mengingatkan supaya dirinya jangan tidak percaya lagi, melainkan percayalah, maka Tomas menjawab-Nya “Ya Tuhanku dan Allahku!” Tomas yang tidak mau percaya kepada penuturan dari sepuluh murid yang sudah melihat kebangkitan-Nya, tidak dapat berkata-kata lain, selain “Ya Tuhanku dan Allahku!” Demikian dinyatakan oleh Firman Tuhan yang ditulis dalam Kitab Injil Yohanes 2028, yang berbunyi “Tomas menjawab Dia “Ya Tuhanku dan Allahku!” Tomas percaya setelah melihat dan mencucukkan jari tanggannya pada bekas lubang paku pada telapak tangan-Nya dan bekas luka tombak pada lambung-Nya. Tomas menyebut Dia “Ya Tuhanku dan Allahku!”, setelah dia mendapatkan bukti dari Dia,Yesus Kristus Tuhan kita. Lalu, bagaimanakah respon Tuhan Yesus terhadap perkataan Tomas? Tuhan Yesus berkata kepada Tomas bahwa ia percaya karena ia melihat Dia. Dalam bahasa Jawa ngelehke. Jika tidak melihat Dia, boleh jadi ia tidak percaya terhadap kebangkitan-Nya. Oleh sebab itu, Tuhan Yesus berkata kepadanya dan banyak orang, bahwa berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya kepada-Nya. Hal demikian dikatakan oleh Firman Tuhan sebagaimana dicatat dalam Kitab Injil Yohanes 2028-29. Alkitab mengatakan kepada kita “Kata Yesus kepadanya “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” Melalui ayat-ayat Firman Tuhan ini, kita dapat mengetahui betapa hebatnya kesabaran Yesus Kristus Tuhan kita. Tomas yang tidak percaya terhadap kebangkitan-Nya masih diberi-Nya kesempatan untuk mempercayai-Nya. Tomas diberi-Nya kesempatan untuk mencucukkan jari tangannya pada bekas lubang paku di telapak tangan-Nya dan pada bekas lubang tombak di lambung-Nya. Pada waktu itu, boleh jadi, Tomas tidak memahami didikan dan ajaran-Nya, yang menyatakan bahwa Dia akan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga. Atau boleh jadi, Tomas memang mengabaikan perkataan Tuhan ketika masih bersama-Nya. Atau, mungkin Tomas tidak memperhatikan dan tidak meyakini dengan benar apa yang sudah dikatakan Yesus Kristus, Tuhan kepada para murid-Nya. Pelajaran yang dapat kita petik Kemudian bagaimanakah dengan diri kita sebagai orang-orang percaya? Sudahkah kita percaya terhadap kebangkitan-Nya, walaupun kita belum atau tidak melihat-Nya? Sudahkah kita peduli, memperhatikan, memahami dan mengimani segala didikan dan ajaran-Nya, yang menyatakan bahwa Dia akan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga? Sudahkah kita percaya dengan dengan iman yang teguh kepada-Nya bahwa Dia sudah bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, serta dengan tetap melakukan ibadah, doa, ucapan syukur, pujian, pemuliaan, penyembahan, memberi persembahan dan melayani Firman Tuhan dengan baik, lebih baik dan teramat baik? Sudah tentu, kita percaya bahwa semua pribadi di antara kita sudah percaya terhadap kebangkitan-Nya, meski kita belum atau tidak melihat-Nya. Tentu, kita percaya bahwa semua pribadi di antara kita sudah memperhatikan, memahami da mengimani segala didikan dan ajaran-Nya, yang menyatakan bahwa Dia akan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga. Sudah tentu, kita percaya bahwa semua pribadi di percaya dengan iman yang teguh kepada-Nya bahwa Dia sudah bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, serta melakukan ibadah, doa, ucapan syukur, pujian, pemuliaan, penyembahan, memberi persembahan dan melayani Firman Tuhan dengan baik, lebih baik dan teramat baik. Berbahagialah kita Berbahagialah kita yang sudah percaya terhadap kebangkitan-Nya, walaupun kita belum atau tidak melihat-Nya, karena Dia sudah lebih dahulu melimpahkan kepada kita kasih setia dan kasih karunia-Nya yang tidak berkesudahan. Berbahagialah kita yang sudah percaya bahwa semua pribadi di antara kita sudah memperhatikan, memahami dan mengimani segala didikan dan ajaran-Nya, yang menyatakan bahwa Dia akan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, karena Dia sudah menyediakan bagi kita upah besar di sorga. Berbahagialah kita yang sudah percaya dengan iman yang teguh kepada-Nya bahwa Dia sudah bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, serta melakukan ibadah, doa, ucapan syukur, pujian, pemuliaan, penyembahan, memberi persembahan dan melayani Firman Tuhan dengan baik, lebih baik dan teramat baik, karena Dia sudah menyediakan bagi kita bagian hidup kekal yang penuh sukacita dan damai sejahtera di sorga. JESUS CHRIST BLESS YOU AND US. HALLELUJAH. AMEN. ***Catatan. Renungan ini adalah renungan yang dipublikasikan oleh yang ke-502. Jika Ibu/Bapak/Saudara berkenan, tolong isi komentar untuk perbaikan kita. Terima kasih. GBU. Amin.
berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya